REPUBLIKA.CO.ID, MARYLAND--Masih ada pemahaman yang salah terkait Islam dan muslim di kalangan mahasiswa AS. Untuk itu, Asosiasi Mahasiswa Muslim (MSA) di Universitas Maryland menggelar satu pertunjukan monolog bertajuk "The Monologues Muslim" di Hoff Theater, hari ini, Senin (10/12).
Panitia Acara, Hannibal Kokayi, mengatakan informasi tentang Islam dan muslim rentan disalahpahami sehingga perlu kerja keras guna meluruskan apa yang keliru. "Dari pertunjukan ini, Insya Allah, mereka mendapatkan pemahaman benar tentang Islam dan muslim," kata dia seperti diwartakan koran kampus, The Diamond.
Pebisnis Turki-Amerika, Tolga Keskinoglu menyatakan setiap muslim perlu mengidentifkasi diri dan orang lain. Dengan demikian, setiap muslim dapat menempatkan diri dalam posisi yang tepat.
"Ketika dalam posisi yang tepat, saya bisa menjelaskan kepada masyarakat AS tentang apa itu Islam dan muslim," kata dia. Lain lagi kisah, Zahin Hasan, mahasiswa Universitas George Washington. Ia mengatakan tidak mudah untuk menjadi muslim.
Ia pun memilih medium tulis-memulis menjadi tempat dirinya untuk memaparkan identitasnya berikut masalah yang dihadapinya. "Dengan menulis, saya seperti mencabut gigi," katanya.
Kisah lain juga dipapar Naeem Baig, mahasiswa senior Al-Huda School. "Banyak orang yang ingin menunjukan kelemahan seorang muslim. Itu yang membuatku sedih," ungkapnya.
Sementara itu, Samantha Krahling, mahasiswa yang menyaksikan pertunjukan itu mengatakan acara ini merupakan medium yang tepat mendapatkan perspektif lintas budaya. "Aku tahu hal-hal dasar, tapi aku tidak tahu tentang praktek-praktek Islam seperti shalat atau doa. Aku juga baru tahu bagaimana tekanan rasisme yang dihadapi setiap muslim," ucapnya.