REPUBLIKA.CO.ID, GHANA--Lembaga pemilihan Ghana telah menetapkan John Dramani Mahama sebagai presiden di negara Afrika Barat. Mahama, yang mendapat 50,7 persen suara, mengalahkan saingan utamanya Akufo-Addo.
"Berdasarkan hasil, saya menyatakan Presiden John Dramani Mahama
(sebagai) presiden terpilih," kata Komisi Pemilihan Presiden Ghana Kwadwo Afari-Gyan dalam konferensi pers di ibukota Accra.
Mahama menyampaikan pidato singkat di kediamannya menyusul hasil tersebut. Ia mengatakan, kemenangannya merupakan kemenangan bagi semua Ghana, dan mendesak para pemimpin partai-partai saingannya supaya menghormati suara rakyat.
Pendukung Mahama merayakannya dengan berjalan di ibukota bermain musik dengan keras, berteriak, dan membunyikan klakson mereka setelah hasil diumumkan.
Pemilu dipandang dunia internasional sebagai ujian bagi Ghana apakah negera itu dapat mempertahankan stabilitas yang bertahan 30 tahun dan kemajuan kawasan. Sebelumnya negara itu lebih dikenal dengan kudeta, perang sipil dan korupsi.
Pemilihan pada tahun 2008 lalu mendorong negara ke dalam kekacauan, dengan perselisihan.
Pemilu tahun ini penuh dengan penundaan setelah diperkenalkan ratusan pembaca sidik jari elektronik baru digunakan untuk mengidentifikasi pemilih dan gagal pada hari Jumat serta memaksa beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk membuka kembali pada hari Sabtu.
Pasukan keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan ratusan pendukung Partai Patriotik Baru yang Akufo-Addo yang memprotes di depan gedung komisi pemilu sesaat sebelum hasil diumumkan.