REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet (Seskab), Dipo Alam, akhirnya memenuhi panggilan Komisi I DPR, Senin (10/12) malam.
Sebelumnya, pada Kamis (6/12) Dipo mangkir, sehingga rapat pembahasan dugaan kongkalikong antara Kementerian Pertahanan dengan anggota DPR dalam pengadaan anggaran pertahanan sebesar Rp 678 miliar itu ditunda.
Dipo Alam datang sekitar pukul 19.20 WIB dan ia langsung menuju ruang Komisi I DPR. Dipo mengatakan telah berkoordinasi dengan Komisi II DPR sebelum mendatangai rapat gabungan tersebut. Namun ketika ditanyakan mengenai tudingan kongkalikong yang dilemparnya ke publik, Dipo enggan berkomentar. “Dengar saja nanti,” ucap dia.
Dipo juga menyanggah jika ucapannya penimbulkan kegaduhan pada politik dalam negeri. “Enggak, enggak ada itu. Makanya dengarkan,” ucap Dipo.
Selain Dipo, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Wamenhan Safrie Sjamsuddin, Panglima TNI Agus Suhartono, dan ketua Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Mardiasmo juga hadir. Tetapi Menteri Keuangan Aguas Martowardojo yang kehadirannya juga dibutuhkan tidak datang.
Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Sidik, menjelaskan kedatangan Dipo diharapkan agar dia bias menjelaskan ucapanya ke publik yang menyebutkan terjadi penggelembungan dan kongkalikong anggaran di Kemenhan.
"Program itu kan belum berjalan, sehingga kita ingin minta penjelasan langsung, kongkalikong seperti apa yang dimaksud, mark upnya seperti apa. Mumpung ada Menhan, bisa diklarifikasi langsung," kata Mahfudz.