REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Penerangan Malaysia Tan Sri Zainuddin Maidin sangat nyinyir dalam mengkritik kunjungan BJ Habibie ke Malaysia.
Presiden Republik Indonesia ketiga itu datang ke negeri jiran karena diundang mantan deputi perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Habibie memberikan pidato akademik di Dewan Pro Canselor Universiti Selangor (Unisel) Shah Alam Selangor.
Sontak saja, kedatangan Habibie menimbulkan spekulasi dahsyat di kalangan pejabat pemerintah. Ditakutkan kedatangan menteri riset dan teknologi era Orde Baru itu bakal menyebarkan virus reformasi di Malaysia. Sebagai pihak paling bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas politik dalam negeri, Zainuddin melontarkan kecaman bernada penghinaan kepada Habibie.
Ia mengaku heran, mengapa Anwar mengundang Habibie ke Malaysia, padahal di Indonesia, ia dianggap telah melukai rakyatnya. Ia mengacu pada lepasnya Timor Timur yang merdeka menjadi Timor Leste. Setelah lengser pada 20 Oktober 1999, Zainuddin menyebut Habibie meninggalkan Indonesia dan lebih menikmati hidup di Jerman.
"Dia (Habibie) tidak mempedulikan perasaan rakyat Indonesia karena mungkin mereka telah sekata hendak menunjukkan kebesaran dan keagungan masa silam mereka untuk melindungi dosa besar mereka dan mungkin masing-masing berangan-angan bahawa zaman besar itu akan datang semula," demikian opini Zainuddin dikutip www.themalaysianinsider.com.