Selasa 11 Dec 2012 19:31 WIB

Takut Kiamat Tiba, Orang Cina Borong Lilin

Dua matahari terbenam bersama di planet Kepler-16b.
Foto: AP/NASA
Dua matahari terbenam bersama di planet Kepler-16b.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Lilin dan korek api laris bagai "kacang goreng" di dua kabupaten di Cina barat-daya gara-gara desas-desus di daring tentang kiamat yang bakal tiba dan mengakhiri dunia.

Warga jadi panik dan sibuk belanja di Kabupaten Shuangliu dan Longchang, keduanya berlokasi di Provinsi Sichuan, setelah tersiar dess-desus mengenai "tiga hari kegelapan berturut-turut setelah 21 Desember".

Desas-desus telah tersiar luas melalui Sina Weibo, laman blog-mikro kondang, dan menjadi salah satu dari 10 topik paling hangat di laman itu dalam beberapa hari belakangan, kata Xinhua.

Pedagang daring dan pengusaha lokal telah memanfaatkan desas-desus tersebut, dan menawarkan paket pasokan, panduan swadaya dan bahkan produk kecantikan untuk terakhir kali.

Topik yang beredar luas itu diduga berpangkal dari mitos yang menyatakan satu kalendar yang digunakan oleh suku Maya kuno "secara tepat meramalkan akhir dunia", dan banyak orang percaya peristiwa tersebut akan terjadi pada Desember 2012.

Kepercayaan semacam itu telah melahirkan industri pemondokan, kendati itu telah berkali-kali dibantah oleh ahli arkeologi dan ilmuwan lain.

Pengusaha Yang Zongfu, yang berasal dari Kota Yiwu di Provinsi Jiangsu, China timur, berusaha memanfaatkan kegilaan tersebut empat bulan lalu, ketika ia meluncurkan "Noah's Ark" versinya sendiri.

Temuan Yang, bola besar yang terbuat dari logam anti-karat dan dimaksudkan untuk menampung serta melindungi penyintas jika kiamat benar-benar terjadi, dipasarkan dengan harga satu sampai lima juta yuan (150.300 sampai 800.150 dolar AS).

Yang mengatakan seorang pengusaha dari Provinsi Shanxi, China utara, telah membeli 15 unit. Ditambahkannya, ia juga telah menerima pesanan dari Selandia Baru.

Desas-desus itu telah memicu keputusan drastis, yang kebanyakan karena kekhawatiran terhadap orang yang dicintai. Seorang perempuan yang bermarga Jiang, juga berasal dari Jiangsu, baru-baru mendepositokan hartanya senilai 1,04 juta yuan, meskipun harta tersebut sebelumnya bernilai tiga juta yuan.

Jiang menyatakan perempuan itu bermaksud "menyumbangkan uang tersebut untuk anak yatim-piatu dan menikmati hidup saya sebelum kiamat".

Namun suaminya, yang marah oleh ulah istrinya, meyakinkan dia agar mengambil kembali apartemen mereka.

Banyak orang lagi bergegas menikah sebelum kiamat tiba. Kantor catatan sipil di Kota Besar Xi'an, Hefei, Guangzhou dan Shanghai telah memenuhi kuota mereka bagi pendaftaran perkawinan untuk tanggal 21 Desember.

Sementara itu penulis fiksi ilmiah Wang Jinkang percaya orang yang percaya oleh desas-desus sebaiknya lebih memusatkan perhatian pada dan lebih mengkhawatirkan bencana yang ditimbulkan oleh perubahan iklim --kemungkinan kekurangan air bersih serta tersebarnya patogen mematikan.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement