REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Isu berakhirnya dunia pada Desember 2012, ternyata tak hanya membuat panik, tapi bikin orang kreatif. Seperti yang dilakukan sebuah perusahaan di Siberia yang berhasil meraup keuntungan dari kepanikan warga bakal terjadinya kiamat.
Situs Russia Today melaporkan perusahaan itu menjual perlengkapan bertahan hidup, seperti obat-obatan, sabun, lilin dan korek api. Perusahaan itu juga menjual vodka, ikan kalengan, gandum, buku catatan, pensil, permainan kartu dan tali.
Semua perlengkapan itu ludes dibeli masyarakat yang percaya dunia bakal terjadi bencana besar akhir tahun ini.
Isu kiamat gencar beredar menyusul ramalan Suku Maya yang menyebut kiamat bakal terjadi 21 Desember 2012. Situs SPACE.com menjelaskan ketakutan akan terjadinya akhir dari dunia didasarkan pada salah tafsir dari kalender Maya.
Pada 21 Desember 2012, adalah titik balik matahari musim dingin. Padahal para peneliti Suku Maya setuju Suku Maya kuno tidak melihat hari tersebut sebagai kiamat. Sayangnya, rumor terlanjur menyebar.
Meskipun para ilmuwan telah berusaha keras melawan prediksi peristiwa kosmik ini, ribuan warga Rusia telah mempersiapkan diri menghadapi situasi terburuk. (baca: Menteri Rusia: Kiamat tak Terjadi Tahun Ini!).
Menurut harian Russia Today, sejumlah warga bersiap-siap dengan membeli persediaan makanan dalam jumlah banyak. Mereka memenuhi rumah dengan persediaan bahan bakar dan perlengkapan lain. "Ada pula yang memutuskan untuk hijrah dari kota-kota besar," tulis Russia Today.