REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Ginandjar Kartasasmita menilai pernyataan mantan Menteri Penerangan Malaysia Tan Sri Zainuddin Maidin yang menuding mantan Presiden BJ Habibie sebagai pengkhianat bangsa adalah hal yang konyol.
"Tapi karena itu pernyataan orang yang konyol, jangan kita menanggapinya secara konyol," tutur Ginandjar kepada wartawan selepas berbicara dalam sarasehan nasional bertajuk 'Menyusun Ulang Pembangunan Ekonomi Indonesia 2014' di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (12/12).
Apakah Pemerintah Indonesia harus mengambil sikap tegas? Ginandjar menjelaskan pernyataan tersebut tidak berasal dari pemerintah sehingga Pemerintah Indonesia tidak perlu mengambil sikap tegas.
Masyarakat dan segenap elemen lainnya yang harus mengambil sikap terkait pernyataan tersebut. Meski demikian, pemerintah, kata Ginandjar, harus menciptakan kondisi kondusif.
Terlebih, Pemerintah Malaysia juga memperlihatkan sikap simpati sebagai ekses dari pernyataan tersebut. "Tapi intinya, kita ga usah repot-repot amatlah," kata Ginandjar.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam tulisan opini yang dikutip themalaysianinsider.com, awal pekan ini, mantan Menteri Penerangan Malaysia Tan Sri Zainuddin Maidin menuding, Habibie sebagai pengkhianat bangsa.
Hal tersebut lantaran semasa menjabat presiden, Indonesia harus kehilangan Timor Timur (sekarang Timor Leste). Bahkan, dengan kasarnya Zainuddin menyebut, lengsernya Habibie yang merupakan pemerintahan tersingkat dan jatuh dalam kehinaan.