REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chevron membenarkan telah terjadi tumpahan minyak di daerah operasi perusahaan itu, di sekitar Bangko-Dumai, Riau.
"Kami mengkonfirmasi benar terjadi upaya pencurian minyak mentah, dan ini mengakibatkan terjadinya insiden tumpahan minyak di sekitar lokasi tersebut," kata Juru Bicara Chevron Dony Indrawan pada wartawan Kamis (13/12).
Meski demikian, perusahaan itu mengaku sudah mengatasi persoalan ini. Chevron menjamin tumpahan minyak telah berhenti dan pembersihan tumpahan minyak di sekitar insiden tersebut telah dilakukan.
"Kami pun ingin menghimbau masyarakat untuk menghubungi Chevron bila melihat tindakan atau kondisi yang memiliki potensi mengganggu operasi Chevron seperti ini," tegasnya. Karena hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang mempengaruhi perolehan pemerintah pusat dan daerah dari industri perminyakan.
Sebelumnya, Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKS PMigas) melaporkan telah terjadi tumpahan minyak hingga 76 barel atau sekitar 12 kilo liter (kl) di jalur pipa Bangko-Dumai, Riau. Pencurian minyak yang terjadi pada Senin (10/12) malam itu menjadi penyebab.
"Meski pencurian berhasil digagalkan, ternyata tumpahan minyak tidak bisa dibendung," kata Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas SKS PMIGAS Hadi Prasetyo.
Ia mengatakan aliran tumpahan minyak bahkan sampai ke kebun kepala sawit yang berada di atas jalur pipa tersebut.