REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Setelah 21 hari diperbaiki, jalur kereta apai yang longsor di Cilebut, Bogor, sudah bisa digunakan kembali mulai Kamis (13/12).
Kepala Stasiun Bogor, Eman Sulaeman, mengutarakan Stasiun Bogor telah beroperasi seperti sedia kala. "Perjalanan sudah normal dari dan ke Bogor sebanyak 98 perjalanan," ujarnya kepada Republika Online.
Kereta pertama yang berangkat sesuai jadwal awal yaitu pukul 4.25 WIB melewati jalur yang telah diperbaiki.
Jalur ganda yang telah berhasil diperbaiki mengalami beberapa perubahan. Seperti, jalur ke Jakarta yang terletak paling jauh dari tebing digeser sepanjang 40 sentimeter ke arah lengkung luar agar jalur satu lagi dapat leluasa.
Begitu pun Listrik Aliran Atas (LAA) yang berfungsi menggerakkan kereta, digeser menyesuaikan jalur kereta. Sementara, jalur ke Bogor mendapat bantalan dan rel kereta baru dengan pasir dan batu yang dirombak ulang pasca longsornya tanah penyangga beberapa pekan lalu.
Kejadian ini menyebabkan PT KAI menambah lebar jarak dari bantalan rel jalur menjadi sekitar 8 meter ke arah tebing. "Ketika melewati jalur tersebut, kecepatan kereta hanya diizinkan 10 km/jam," kata Eman.
Jadwal perjalanan kereta telah berjalan normal sejak hari ini meskipun banyak masyarakat yang belum tahu. Hal ini terlihat dari antrian tiket pagi yang tidak seperti sebelum kejadian longsor.
Martiana Kartika, penumpang kereta mengatakan mungkin masyarakat tidak //update// tentang kereta yang sudah berjalan normal. "Stasiun Bogor sepi," ujarnya.
Sementara, Wida Herma mengungkapkan kebahagaiaannya telah menapakan kaki kembali di Stasiun Bogor. "Akhirnya hari ini tidak naik angkutan kota (angkot) yang membuat pusing dan mual lagi," kata dia.