Kamis 13 Dec 2012 12:25 WIB

Djoko Susilo Bersaksi untuk Bawahannya

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Tersangka kasus dugaan korupsi simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) Irjen Pol. Djoko Susilo (tengah) setibanya di gedung KPK, Jakarta, Senin (3/12). (Antara/Rosa Panggabean)
Tersangka kasus dugaan korupsi simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) Irjen Pol. Djoko Susilo (tengah) setibanya di gedung KPK, Jakarta, Senin (3/12). (Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadwalkan pemeriksaan terhadap tersangka kasus dugaan korupsi simulator SIM, Irjen Pol Djoko Susilo pada Kamis (13/12).

Djoko Susilo diperiksa sebagai saksi untuk tersangka lainnya Brigjen Pol Didik Purnomo. Pada saat proyek tersebut berjalan, Djoko Susilo masih menjabat sebagai Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. Sedangkan Didik Purnomo sebagai bawahannya yaitu Wakil Kepala Korlantas Polri.

"Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, Kamis (13/12). Namun hingga berita ini diturunkan, Djoko Susilo belum juga tiba di Kantor KPK. Meski kuasa hukumnya, Hotma Sitompul, memastikan kliennya akan memenuhi panggilan pemeriksaan tersebut.

Dalam kasus dugaan korupsi simulator SIM, KPK menetapkan empat tersangka. Selain Didik dan Djoko, KPK menjerat dua pengusaha, yakni Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo S Bambang dan Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi Budi Susanto.

Mereka diduga bersama-sama melakukan perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, tetapi justru merugikan keuangan negara. Diduga kerugian negara yang muncul dalam kasus ini mencapai Rp 100 miliar.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement