REPUBLIKA.CO.ID, CILINCING -- Berita mengenai daging celeng yang dicampur daging sapi ke dalam bakso sudah menjadi perbincangan di kalangan tukang bakso.
Meski demikian, beberapa pedagang bakso di Pasar Waru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, tidak menanggapi serius masalah tersebut.
Warino (50 tahun), penjual bakso di salah satu warung di Pasar Waru, sudah mendengar tentang berita ini. Namun, dia tidak khawatir karena Cipete, tempat daging celeng tersebut ditemukan, jauh dari tempat jualannya. "Yah, mudah-mudahan jangan", ujarnya, kepada Rol, Kamis (13/12).
Dia mengaku pemberitaan bakso celeng belum berdampak serius terhadap penjualannya. Buktinya, Warino tetap mampu menghabiskan lima kilogram daging sapi yang diolahnya sendiri menjadi bakso setiap hari.
Pedagang bakso keliling, Ari Wijayanto (64) mengaku tidak peduli dengan oknum yang melakukan hal tersebut. Bakso yang dijualnya tetap daging sapi asli. Warino pun tidak peduli dengan bakso jualan orang lain.''Niat saya baik, karena dagangan saya sendiri kok'', ujarnya.
Ari mengaku membeli daging sapi asli langsung dari Pasar Waru dan menggilingnya sendiri. Meski harga sapi naik hingga Rp 90.000 per Kg, Ari tak punya niat sama sekali untuk mencampur baksonya dengan daging celeng.
Sementara,Ira (23) seorang penjual bakso kemasan mengatakan belum tahu mengenai kabar itu. Meski khawatir pembelian bisa berkurang, namun dia yakin jualannya bebas dari celeng. ''Soalnya saya ambil langsung dari pabrik besar,"ujarnya.