REPUBLIKA.CO.ID, PASAR ANYAR -- Maraknya bakso celeng yang beredar di jakarta, ternyata berimbas di beberapa tukang bakso di Tangerang.
Di Pasar Anyar, Jalan Ahmad Yani, pedagang bakso khawatir penjualan bakal menurun akibat berita bakso celeng. Rudi (32) pedagang bakso yang rumahnya di belakang pasar anyar, mengatakan penjualannya sudah turun hari ini. "sekarang saja baru laku 3 mangkok" ujarnya kepada Republika Kamis (13/12) Sore.
Menurutnya, pemberitaan bakso celeng berimbas kepada pikiran orang yang jijik sebelum membeli bakso. Calon pembeli, ujarnya, sudah memikirkan daging babi sehingga tidak jadi membeli. "Mending daging naik bang, daripada masyarakat dapat kabar bakso celeng," kata dia
Pedagang bakso lainnya, Kamto (54), mengaku lebih selektif dalam membeli daging. Bahkan, Kamto memilih untuk membuat bakso dengan tangan sendiri. Dalam sehari, Kamto membeli daging sapi 2 kg. Daging tersebut diolah menjadi bakso yang bakal dijual seharga Rp 2000 per butir.
"Kita pilih daging yang bagus. Kalau jelek enggak bakal jadi,"jelasnya. Oleh karena itu, Kamto optimis pelanggannya masih akan setia. Sepanjang masih berkomitmen untuk menggunakan daging sapi asli, tuturnya, maka tidak ada alasan untuk khawatir terhadap isu bakso celeng.