Kamis 13 Dec 2012 18:07 WIB

Stok Darah PMI Jabar Kurang 200 Ribu Kantong

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indah Wulandari
Donor darah.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Donor darah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Barat kekurangan sekitar 200 ribu labu darah tiap tahunnya.

’Untuk amannya, stok darah harus ada dua persen dari jumlah penduduk. Kalau ada permasalahan, jadi bisa terpenuhi akan aman,’’ ujar Ketua PMI Jabar, Adang Rohjana usai acara Pelepasan Pendonor 100 Kali, Kamis (13/12).

Idealnya, lanjut Adang,  stok darah di Jabar harus ada sekitar 500 ribu labu darah. Namun, saat ini stok yang ada di PMI Jabar hanya sekitar 347 ribu labu. Kekurangan stok darah tersebut terjadi salah satunya karena rendahnya tingkat pendonor pemula akibat masih kurangnya sosialisasi.

Jumlah pendonor di Jabar saat ini hanya sekitar 150 ribu sampai 200 ribu pendonor per tahun. Pendonor darah itu, kebanyakan masih individu yang sama dan bukan pendonor baru.Untuk memenuhi kebutuhan stok, kata dia, PMI Jabar harus menambah jumlah pendonor sebanyak-banyaknya.

PMI Jabar pun, harus mengubah pola pikir masyarakat yang masih enggan melakukan donor darah. Upaya yang dilakukan untuk mengubahnya dengan menggunakan metode 'satu buah contoh lebih baik dari 1.000 nasihat'.

Metode ini mengharuskan petugas PMI untuk memberikan contoh kegiatan donor darah secara langsung kepada masyarakat. Selain itu, menurut Adang, PMI Jabar juga akan mengandalkan anggota Palang Merah Remaja (PMR) untuk menarik pendonor pemula.

"Pendonor darah itu ada dua golongan, yakni pendonor pengganti dan pendonor sukarela. Nah, yang sukarela ini yang harus digalakan," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement