REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin mengeklaim Indonesia tidak akan terkena sanksi dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). FIFA, kata Djohar, telah menyiratkan tidak akan menjatuhkan sanksi pada rapat Komite Eksekutif FIFA yang akan berlangsung di Tokyo, Jepang, Jumat (14/12).
Djohar menjelaskan, wacana tidak dijatuhkannya sanksi menyeruak setelah digelarnya pertemuan antara PSSI bersama Presiden FIFA Sepp Blatter di Hotel Ritz Carlton, Kamis (13/11) waktu setempat.
Djohar bersama tiga pengurus PSSI, yakni Sekjen PSSI Halim Mahfudz dan dua Komite Eksekutif PSSI Bob Hippy serta Sihar Sitorus, memberikan penjelasan secara langsung kepada Blatter terkait kondisi sepak bola Indonesia. Pada pertemuan itu, ungkap Djohar, Blatter mengatakan negara-negara Asia secara penuh mendukung Indonesia agar tidak dikenakan sanksi.
FIFA pun diklaim memberi dukungan penuh kepada PSSI yang merupakan anggota resmi FIFA. "Alhamdulillah, Insya Allah FIFA tidak akan memberikan sanksi. Pada pertemuan itu, saya menceritakan kondisi sesungguhnya yang terjadi," kata Djohar melalui rilis yang diberikan Komite Media PSSI kepada wartawan, Kamis (13/12).
Ditambahkan Djohar, FIFA juga merasa sangat prihatin serta berempati dengan pelaksanaan kongres PSSI di Palangkaraya. Keprihatinan itu lantaran PSSI sebagai federasi yang sah justru menjadi pihak yang mendapatkan gangguan. "Apalagi utusan FIFA dan AFC juga datang," sambung Djohar.
Setelah melakukan pertemuan dengan FIFA, delegasi PSSI kemudian melakukan pertemuan dengan Presiden UEFA, Michel Platini. Menurut Djohar, pertemuan itu pun membawa kabar gembira karena Platini menyatakan akan merekomendasi Indonesia pada rapat Exco FIFA agar tidak dikenakan sanksi.
Untuk itu, Djohar meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia agar secara bersama memanjatkan doa semoga FIFA tidak menjatuhkan sanksi. "Kita berdoa semoga keputusan Exco FIFA tidak berubah dan Indonesia bisa terbebas dari sanksi," tutup Djohar.