Kamis 13 Dec 2012 20:07 WIB

'Masa Depan Palestina Masih dalam Perjuangan'

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Karta Raharja Ucu
  Warga Palestina merayakan pengakuan negara Palestina oleh PBB di Ramallah,Ahad (2/12). (AP/Majdi Mohammed)
Warga Palestina merayakan pengakuan negara Palestina oleh PBB di Ramallah,Ahad (2/12). (AP/Majdi Mohammed)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dubes Palestina untuk Indonesia, Fariz El-Mehdawi menjelaskan, setelah mendapat pengakuan di PBB, negeranya bisa bekerjasama dengan negara lain.

Mehdawi menjelaskan, kolonialisasi yang dilakukan Israel di tanah Palestina, merupakan pencaplokan wilayah negara untuk kepentingannya Zionis.

Menurutnya, masa depan Palestina sebenarnya masih dalam perjuangan. Caranya dengan mengembalikan wilayahnya yang seharusnya menjadi haknya yang masih diduduki Israel.

“Prinsipnya wilayah Palestina makin lama semakin menyempit sebaliknya penduduk semakin besar. Kami terus berjuang dan pembelaan dalam hal ini bukan perkara agama, melainkan masalah hak asasi untuk menghapuskan penjajahan,” kata Mehdawi saat menjadi pembicara seminar International Concern of Palestina di hadapan 450 mahasiswa UMM, Kamis (13/12).

Sementara itu, Ananda Ya’qud Gudban menegaskan, kepedulian Indonesia terhadap Palestina merupakan bentuk implementasi Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945.

“Bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” katanya dalam rilis kepada ROL. (baca: Status Baru PBB Bikin Palestina Lebih 'Pede').

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement