Jumat 14 Dec 2012 04:00 WIB

Peluncuran Roket Dikecam, Pemimpin Korut: Lanjutkan!

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat berpidato dalam peringatan seratus tahun kelahiran kakeknya, Kim Il-Sung di Pyongyang, Ahad (15/4).
Foto: AP
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat berpidato dalam peringatan seratus tahun kelahiran kakeknya, Kim Il-Sung di Pyongyang, Ahad (15/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL, KOREA SELATAN -- Meski dihujani kecaman, pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memerintahkan peluncuran satelit yang dilakukan negaranya terus dilanjutkan. Hal ini ia sampaikan dua hari setelah roket jarak jauh yang diklaim sukses diluncurkan Pyongyang menyulut amarah sejumlah negara. 

Kim, yang mengawasi peluncuran roket pada Rabu (12/12), mengatakan, keberhasilan itu menggarisbawahi pentingnya "pengembangan sains, teknologi dan ekonomi negara", demikian dilansir Kantor Berita Korean Central News Agency (KCNA).

Kim mengeluarkan perintah tertulis final bagi peluncuran Rabu pagi itu dan mengawasi seluruh proses tersebut, kata KCNA.

Dengan menempatkan sebuah satelit di orbit, Korea Utara "semakin mengukuhkan status DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea) sebagai sebuah kekuatan antariksa dan menunjukkan bahwa negara itu mencapai tingkat tertinggi dalam hal sains dan teknologi mutakhir", kata KCNA mengutip Kim.

Peluncuran itu "menunjukkan di dalam dan luar negeri sikap tak tergoyahkan... untuk melaksanakan hak sah negara menggunakan antariksa bagi tujuan damai", kata Kim.

Menurut para analis, simbolisme peluncuran itu merupakan faktor motivasi utama bagi Korea Utara ketika Kim muda, yang belum mencapai usia 30 tahun, memperkokoh kepemimpinannya setahun setelah kematian ayahnya, Kim Jong-Il, pada 17 Desember 2011.

Pada April, peluncuran roket Korea Utara Unha-3 berakhir dalam kegagalan memalukan ketika alat pembawanya meledak tak lama setelah lepas landas.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement