REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Laju pertumbuhan penduduk (LJP) di daerah lumbung padi Karawang, masih cukup tinggi, yaitu kisaran 1,76 persen dari jumlah penduduk 2,2 juta jiwa.
Seharusnya, LJP tersebut bisa ditekan. Targetnya, 2015 mendatang LJP Karawang bisa sampai 1,5 persen dari total penduduk yang ada.
Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Karawang Asep Hidayat Lukman mengatakan, masih tingginya LJP Karawang disebabkan beberapa faktor, seperti minat masyarakat untuk mengikuti program KB mengalami penurunan sejak beberapa tahun yang lalu. Selain itu, banyaknya kaum urban yang datang ke wilayah ini.
"Akibatnya, jumlah penduduk terus meningkat," ujar Asep, Jumat (14/12).
Untuk mengatasinya, perlu keseriusan dan ketegasan dari pemerintah, termasuk, memaksa warganya untuk mengikuti program KB. Apalagi, KB saat ini sudah banyak pilihan. Termasuk, KB dalam jangka panjang. Salah satunya, IUD.
Tak hanya itu, KB juga bisa digunakan oleh laki-laki. Bila isterinya tidak cocok, maka suaminya yang dipasang KB. Jadi, saat ini KB sudah beragam. Sehingga, tak ada alasan lain bagi pasangan suami isteri untuk tidak ikut program pemerintah ini. Terutama, mereka yang memiliki tingkat kesuburan cukup tinggi.
Diakui Asep, kependudukan ini merupakan permasalahan hulu yang perlu diantisipasi pemerintah. Pasalnya, semakin banyak penduduk, maka sektor penunjang lainnya juga harus semakin besar seperti, pendidikan, kesehatan, ekonomi.
Dengan kelahiran satu generasi, maka dibutuhkan ruang kelas baru, guru baru, Puskesmas baru, serta lapangan kerja baru. Sedangkan saat ini, LJP ini tidak dibarengi dengan pertumbuhan sektor lainnya. Maka wajar, bila banyak anak-anak usia sekolah yang tak bisa sekolah, tak bisa dirawat di rumah sakit, dan banyak pengangguran.