Jumat 14 Dec 2012 10:22 WIB

Kisruh Jurang Fiskal AS Pengaruhi Harga Minyak

Rep: Friska Yolandha/ Red: Fitria Andayani
Harga minyak merosot (ilustrasi)
Foto: IRAQENERGY.ORG
Harga minyak merosot (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Harga minyak mentah turun setelah tidak adanya kepastian pembicaraan seputar anggaran AS. Krisis fiscal cliff atau jurang fiskal ini akan membuat AS kembali mengalami resesi.

Harga minyak kontrak utama New York, West Texas Intermediate, merosot 88 sen dari harga Rabu (12/12) waktu setempat menjadi 85,89 dolar AS per barel. Sedangkan perdagangan di London minyak mentah Brent North Sea turun 1,59 dolar AS menjadi 107,91 dolar AS.

Antusiasme Federal Reserve AS untuk meningkatkan ekonomi, yang disampaikan Rabu, telah digantikan dengan ketakutan terhadap keputusan Presiden AS, Barack Obama. Obama dan pemimpin Republik sejauh ini masih jauh dari keputusan akhir jumlah anggaran tahun depan. Padahal akhir tahun tinggal 2 pekan lagi.

Tanpa ada kesepakatan, kenaikan harga pajak dan pemotongan pengeluaran pemerintah akan secara otomatis memberikan dampak besar. Dampak yang disebut dengan jurang fiskal ini akan membawa ekonomi AS ke jurang resesi harga minyak mentah di seluruh AS anjlok rata-rata 3,30 dolar AS per galon. Nilai ini terendah sejak 3 Juli.

"Presiden menganggap pengeluaran tidak bermasalah," ujar Ketua Parlemen AS, John Boehner, seperti dilansir laman AFP, Jumat (14/12). Hal ini adalah salah satu penyebab tidak munculnya kesepakatan antara presiden dan anggota parlemen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement