REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rumah seorang juragan gerabah di Dusun Tengahan, Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dimasuki kawanan perampok. Uang sebesar Rp 100 juta berhasil dibawa kabur.
Dalam aksinya, perampok menyekap dan melukai tiga orang anggota keluarga di rumah itu, yakni; Sumardi (56), Mujirah (50), dan Anang (25).
Menurut data yang dihimpun Republika, para korban kini dirawat di Rumah Sakit Islam Hidayatullah, Yogyakarta.
Kerabat korban, Edi Sarwono (40) mengungkapkan, perampokan terjadi sekitar pukul 00.30, Jumat (14/12). Pasangan suami-isteri, Sumardi dan Mujirah, yang saat itu tengah tertidur lelap, tiba-tiba dibangunkan oleh para perampok.
"Mereka masuk melalui pintu belakang," kata Edi pada wartawan, Jumat (14/12)
Edi menyatakan, mereka memaksa korban untuk menunjukkan tempat benda berharga mereka disimpan. Namun karena permintaan tersebut ditolak, kawanan itu memukul keduanya dengan linggis dan membacok punggung Mujirah dengan golok.
Tidak hanya itu, perampok juga menggunakan alat setrum kejut untuk membuat korban tidak sadarkan diri. Setelah diketahui pingsan, pelaku itu lalu mengikat kedua tangan dan kaki korban dengan tali rafia.
“Karena merasa curiga dengan kamar sebelahnya, pelaku kemudian melakukan penganiyaan serupa terhadap Anang,” kata Edi.
Namun Anang dapat melepaskan diri dari ikatan tersebut. Dia kemudian lari keluar rumah sambil berteriak meminta pertolongan tetangga sekitar. Edi menyatakan, saat itu kondisinya para pelaku sudah meluncur dengan mobil Avanza berwarna silver.
Warga yang kemudian datang berhamburan di lokasi kejadian, langsung memeriksa keadaan dan membawa korban ke rumah sakit.
“Berdasarkan keterangan saksi, para pelaku tersebut merupakan orang luar daerah Jogja, karena dinilai dari logat bahasanya,” ucap Kepala Unit Humas, Kepolisian Sektor Minggir, Aiptu Iswanto.
Hingga saat ini, pihak Polsek masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.