Jumat 14 Dec 2012 14:41 WIB

Pertamina Target Jual 500 Ribu Ton Petrokimia

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Mansyur Faqih
Pabrik petrokimia
Foto: Saptono/Antara
Pabrik petrokimia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) berkomitmen menggenjot bisnis petrokimia di 2013. Perseroan menargetkan akan menjual produk petrokimia hingga 500 ribu ton untuk pasar domestik dan regional di tahun depan.

Untuk itu, Pertamina akan segera membentuk perusahaan patungan. 

“Setelah perusahaan patungan terbentuk, sekitar Juli 2013 akan langsung melakukan kegiatan pemasaran produk petrokimia,” jelas Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya, Jumat (14/12).

Menurutnya, ini dilakukan untuk membentuk pasar sebelum kilang petrokimia Pertamina resmi beroperasi 2017 nanti. Karena produk yang akan dibuat kilang masih terbatas, ia mengatakan penting untuk memastikan pasar siap menerima petrokimia olahan Pertamina dan mitra.

Saat ini peran Pertamina di pasar petrokimia nasional masih minim. Pertamina baru memasok 10 persen dari keseluruhan kebutuhan nasional. Rencananya, sebelum kilang terbangun, pasokan petrokimia akan diimpor terlebih dulu oleh Pertamina dengan perusahaan mitranya.

Pertamina menyatakan bakal membangun kilang petrokimia berkapasitas satu juta ton per tahun. Proyek ini diperkirakan memakan dana hingga 5 miliar dolar atau sekitar Rp 48,2 triliun.

Wakil Presiden Korporat Komunikasi Pertamina mengaku perseroan sudah menunjuk tiga perusahaan untuk dikaji sebagai rekanan. Yakni  SK Global Chemical, PTT Global Chemical, dan Mitsubishi Corporation. 

“Dalam empat bulan mendatang, Pertamina akan menetapkan salah satu sebagai mitra usaha patungan,” katanya. 

Ia juga berharap, //feasibility study// (FS) akan tuntas kuartal keempat 2013. Setelah kilang dibangun, Pertamina menargetkan untuk dapat menguasai 30 persen pangsa pasar. Pertamina memprediksi pasar petrokimia nasional akan mencapai Rp 289 triliun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement