Jumat 14 Dec 2012 22:50 WIB

Indonesia Bisa Terselamatkan dengan Energi Panas Bumi

Pembangkit listrik panas bumi atau geothermal
Pembangkit listrik panas bumi atau geothermal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi Sumber Daya Energi Geothermal (panas bumi) yang melimpah di Indonesia sangat besar. Sayangnya, kualitas dan kuantitas SDM yang menjadikan panas bumi sebagai energi siap pakai, masih jauh panggang dari api.

Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar dunia, khususnya di Pulau Jawa dan Sumatera, di mana kedua pulau ini merupakan tempat hunian mayoritas penduduk. “Sehingga, sebelum kita benar-benar menghadapi krisis energi, maka sekaranglah saatnya Indonesia harus bangun dari tidur lelapnya, untuk segera mengembangkan energi terbarukan dari panas bumi atau geothermal,” tegas Presiden Direktur Pertamina Geothermal Energy Slamet Riadhy, di Auckland, New Zealand, Jumat (14/12).

Dalam acara penandatanganan Study Agreement antara Pertamina Geothermal Energy dengan Geothermal New Zealand, Slamet memaparkan kepada komunitas industri geothermal New Zealand, terkait besarnya potensi sumber daya energi geothermal di Indonesia.

Untuk itu, adanya strategic partnership jangka panjang dan berkesinambungan antara kedua negara, bisa menjadi kunci pengembangan energi geothermal yang signifikan. “Dengan adanya penandatanganan kerjasama melakukan feasibility study hingga pengembangan binary cycle power plant untuk geothermal di Ulubelu, Lampung, antara Pertamina Geothermal Energy dengan Geothermal New Zealand, tentu merupakan langkah maju yang konkrit dan nyata,” tandas Anggota Steering Group Geothermal New Zealand Mike Allen, usai menandatangani kerjasama dengan Slamet Riadhy.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement