REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Federasi sepak bola dunia (FIFA) memberikan kesempatan terakhir bagi Indonesia untuk menyelesaikan polemik dualisme federasi dan kompetisi yang selama ini belum dituntaskan.
"Situasi di PSSI akan kembali didiskusikan oleh Komite Asosiasi dan Komite Eksekutif FIFA di rapat selanjutnya. Ini adalah batas waktu yang paling terakhir yang diberikan kepada PSSI untuk benar-benar menormalkan situasi," demikian pernyataan FIFA dalam situs resmi www.fifa.com, Jumat.
Selain itu, FIFA mencatat: "PSSI sendiri telah mengajukan roadmap program penyelesaian untuk tiga bulan ke depan,"
FIFA dalam keterangan resminya meminta PSSI untuk menjalankan program yang telah diajukan secara baik dan segera menyelesaikan permasalahan yang ada. Waktu yang diberikan hingga Maret 2013.
Sesuai dengan keterangan di laman resminya, FIFA akan kembali melakukan rapat Komite Eksekutif yang salah satunya membahas masalah Indonesia pada 20 hingga 21 Maret 2013.
Dengan adanya perpanjangan batas toleransi ini, maka FIFA berharap Indonesia dapat menyelesaikan polemik antara PSSI dengan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
Pernyataan FIFA tersebut disambut baik oleh Tim Gugus Tugas bentukan pemerintah, PSSI maupun KPSI.
"Kita menyambut baik apapun keputusan FIFA, dan yang terpenting saat ini adalah pemerintah segera menengahi permasalahan dualisme ini sesuai dengan surat FIFA," kata Ketua PSSI versi Kongres Luar Biasa (KLB), La Nyalla Mattalitti.
Pernyataan yang sama disampaikan Sekretaris Jenderal (Sesjen) PSSI, Halim Mahfudz, yang memantau langsung perkembangan rapat Komite Eksekutif FIFA di Tokyo, Jepang.