REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Masyarakat Amerika Serikat (AS) pendukung pengontrolan senjata api melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Putih, Washington DC, Jumat (14/12) waktu setempat atau Sabtu (15/12) pagi waktu Indonesia.
Menurut laporan Reuters, para pengunjuk rasa itu membawa spanduk dan memegang lilin tanda duka cita atas peristiwa berdarah yang terjadi di satu sekolah dasar di Newton, Connecticut, AS, Jumat. Mereka mendesak pemerintahan Barack Obama untuk mengeluarkan aturan pengawasan penggunaan senjata api oleh masyarakat sipil.
Aksi unjuk rasa itu dilakukan setelah terjadi lagi penembakan brutal yang dilakukan warga sipil AS, Jumat ini. Seorang pria berusia 20-an tahun datang ke sekolah dasar di Connecticut dan menembaki orang-orang yang ada di hadapannya. Dia adalah anak dari seorang karyawan dari sekolah tersebut.
Akibat serangan membabi-buta itu, lebih dari 26 orang tewas, termasuk 20 anak-anak. Polisi setempat mengatakan, penembakan itu juga mengakibatkan 18 orang terluka.