REPUBLIKA.CO.ID, CONNECTICUT--Seorang pria berusia 20 tahun menembakkan senjata secara membabi buta di sebuah sekolah dasar di Connecticut, Amerika Serikat (AS), Jumat (14/12) waktu setempat. Akibat penembakan itu, 26 orang tewas, dan 18 di antaranya anak-anak.
Associated Press (AP) melaporkan, penembakan itu dilakukan oleh pria yang masih memiliki hubungan dekat dengan sekolah tersebut. Belum diketahui motif dari penembakan tersebut. Saat ini, kepolisian setempat masih melakukan investigasi atas kejadian tersebut.
Mendengar berita tersebut,Presiden Amerika Barack Obama mengatakan ia dan semua orang tua di seluruh pelosok Amerika turut merasakan duka cita yang mendalam atas penembakan massal tersebut dan menyebut penembakan itu kejahatan yang mengerikan.
Presiden Obama, terlihat mengusap air matanya saat berbicara di Gedung Putih. Ia sangat sedih saat mengatakan sebagian besar korban penembakan tersebut adalah anak-anak.
"Sebagai sebuah negara, kita telah banyak mengalami hal ini,"kata Obama.
Menurut Obama, telah terlalu banyak tragedi demikian dalam beberapa tahun ini di Amerika dan mengimbau agar seluruh warga harus bersatu dan mengambil tindakan yang bermakna untuk mencegah terjadinya insiden semacam itu lagi.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Obama memerintahkan pengibaran bendera-setengah tiang di Gedung Putih dan gedung-gedung pemerintah lainnya hingga hari Selasa (18/12).
Gubernur Dannel Malloy menyebut penembakan tersebut merupakan sebuah tragedi yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.