Sabtu 15 Dec 2012 13:50 WIB

Kepemilikan Senjata di AS Bebas, Pelaku Sering Berburu Bersama Ibu?

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Senjata Api
Foto: Prayogi/Republika
Senjata Api

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Peristiwa penembakan di Amerika Serikat (AS) sering terjadi akhir-akhir ini. Terakhir, kejadian di negara bagian Connecticut.

Tragedi penembakan ini menewaskan setidaknya 26 orang, yang 20 diantaranya adalah siswa-siswa SD negara bagian tersebut. Fakta ironis, pelaku pembunuhan diketahui sebagai anak dari salah satu guru SD itu yang juga menjadi salah satu korban.

Dia adalah Adam Lanza (20 tahun) anak dari Nancy lanza. Adam diidentifikasi melakukan penembakan dengan menggunakan jenis senjata Sig Sauer dan Glock, keduanya diketahui termasuk pistol yang baik dan bagus.

Kedua pistol diketahui dimiliki pribadi oleh sang ibu. Karena, menurut pemilik sebuah perusahaan lanskap (senjata) Holmes Fine Gardens, Dan Holmes, mengungkapkan bahwa Nancy Lanza adalah salah seorang kolektor senjata api. Nancy pun dikenal sering membawa anak-anaknya untuk pergi memburu bersamanya.

Menanggapi hal ini, Pengamat Luar negeri UI Hikmahanto mengatakan bahwa kemungkinan terjadi penembakan di AS dengan menggunakan pistol pribadi itu besar. Sebab menurut dia di beberapa negara bagian Amerika termasuk Connecticut masyarakat diberikan kebebasan untuk membeli bahkan memiliki senjata api.

Hal ini kata dia dikarenakan masyarakat AS tidak bisa menggantungkan nasib keselamatan hidupnya pada polisi. Sehingga, sebisa mungkin mereka akan melakukan apa pun termasuk membeli senjata untuk melindungi dia dan keluarganya.

"Di beberapa negara bagian AS memang dibebaskan untuk memiliki senjata, berbeda dengan di negara kita yang hanya memberi kebebasan pada Polisi atau orang-orang tertentu yang telah diberikan pendidikan tentang psikolois dan pengendalian dirinya. Sedangkan kondisi di AS memang bebas,"ujarnya pada Republika, Sabtu (15/12).

Namun, peristiwa penembakan kian marak yang terjadi akibat kebebasan kepemilikan senjata di AS, imbuhnya, sedang menjadi perdebatan yang alot. Pasalnya, kejadian ini sudah sangat meresahkan warga.

"Sekarang ini, banyak muncul perdebatan mengenai kebebasan ini, akibat banyaknya peristiwa tragedi penembakan,"kata Hikmahanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement