Sabtu 15 Dec 2012 22:05 WIB

Laila al-Akhyaliyyah, Romantisme Awal Peradaban Islam (2-habis)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Laila menikah dua kali. Setelah Abu al-Adzla’ meninggal, ia menikah dengan salah seorang sahabat, yaitu Suwwar bin Auwa al-Qusyairi.

Dari pernikahan keduanya ini, ia mendapat karunia anak yang banyak. Suwwar ternyata juga merupakan salah seorang penyair yang andal.

Hal ini semakin menguatkan intuisi Laila saat menggubah syair. Tak hanya soal romantisme, tetapi juga syair-syair sosial dan pujian untuk para khalifah.

Kemahirannya ini sampai ke telinga penguasa Dinasti Umayyah saat itu. Ia kerap mendapat undangan ke istana sekadar mempersembahkan pujian-pujian bagi khalifah.

Laila yang berparas cantik itu memuji Muawiyah bin Abu Sufyan dengan syairnya. Ia pun mendapat imbalan hadiah atas syairnya tersebut. Hal ini terjadi pula saat ia bertemu dengan khalifah yang terkenal zalim, al-Hujjaj bin Yusuf.

Al-Hujjaj terkesima dengan gubahan syairnya. Para petugas kerajaan bahkan menyatakan, tak pernah melihat raut muka bahagia, kecuali ketika perstiwa langka itu terjadi. Al-Hujjaj mengganjarnya dengan 500 dirham dan lima ekor unta.    

Tak hanya pujian dan romantisme, beberapa puisi yang ia tulis dipenuhi dengan nuansa religi yang penuh hikmah. Seperti kutipan puisi berikut:

Sungguh jangan engkau katakan aku akan melakukan satu perkara Allah-lah yang akan menakdirkan masa depan bagi tiap orang

 

Karya-karya yang ditulis oleh Laila mendapat apresiasi luar biasa dari pegiat sastra. Sastrawan klasik Al-Farazdiq menyebut puisi gubahan Laila lebih unggul dari karya serupa yang pernah ditulisnya.

Bagi Abu Nawas, sentuhan-sentuhan kata yang disusun oleh Laila sangat membekas. Karena itu, Abu Nawas banyak hafal puisi-puisinya. Abu al-Ala’ al-Umari mengapresiasi pula puisi Laila.

Pada 85 Hijriah, Laila meninggal dunia. Ia pun dimakamkan di samping peristirahatan pujaan hatinya, Taubah bin al-Hamir. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement