Ahad 16 Dec 2012 08:15 WIB

Begini Cara Sting Menyengat Penonton Indonesia

Sting
Foto: 3news.co.nz
Sting

REPUBLIKA.CO.ID, "Selamat malam Jakarta....." Hanya tiga kata itu yang disampaikan Sting untuk menyapa sekitar 8.000 penonton yang memadati Mata Elang International Stadium (MEIS) Ancol Jakarta, Sabtu malam.

Penampilan Sting dari rombongan di Jakarta merupakan edisi terakhir dari seluruh rangkaian tur keliling dunia berjudul "Back To Bass" itu.

Sesuai dengan judul tur dunianya, Sting memang kembali pada spesialisasinya saat masih bergabung dengan grup The Police, yaitu pembetot bas, selain sebagai vokalis utama dan pencipta lagu.

Berbeda dengan Symphonicity Tour tahun lalu, dimana Sting hanya sebagai vokalis utama dan diiringi oleh kelompok musik orkestra, kali ini ia memainkan bass dan hanya didukung empat personal ditambah satu penyanyi latar, sehingga suasana seperti kembali ke zaman The Police.

Seperti pada konser sebelumnya, Sting didampingi oleh Five Piece All-Star band yang terdiri atas gitaris Dominic Miller, drummer Vinnie Colaiuta, kibordis David Sancious, pemain biola elektrik Peter Tickell, dan penyanyi latar Jo Lawry.

Tampil dengan baju kaos ketat lengan panjang berwarna biru tua dan celana jeans hitam, Sting memang tidak banyak basa-basi dan tidak merasa perlu mengumbar pidato panjang lebar untuk memuaskan penggemarnya yang rata-rata berusia 40-an tahun. Ia pun langsung menghentak dengan lagu pembuka berjudul "If I Ever Lose My Faith In You".

Saat tampil di atas pentas untuk menyanyikan 21 lagu tanpa jeda selama dua jam penuh, Sting seperti tidak pernah kehabisan energi. Selain kerut di wajah dan leher, hampir tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa pria tersebut sudah berumur lebih dari 60 tahun.

Dengan potongan rambut cepak, kondisi fisik Sting masih sangat terjaga untuk pria seusianya. Meski sudah usia kakek bagi kebanyakan pria Indonesia, Sting seolah tidak lekang oleh waktu.

Perutnya masih terlihat langsing dan rata, membuatnya bisa tetap bergerak lincah di atas panggung.

Para penonton yang harus merogoh kocek untuk membeli tiket termurah Rp 850 ribu dan termahal Rp 5 juta, dibuat terbuai oleh suasana musik, mulai dari irama riang dan menghentak, sampai yang melankolis.

Tanpa dikomando, penonton yang rela antri masuk stadion sejak pukul 18.00 WIB, meski pertunjukan baru mulai hampir pukul 21.00 WIB, langsung berjingkrak dan ikut menyanyikan lagu "Every Little Thing She Does Is Magic", tapi kemudian suasana berubah sedikit sendu saat lagu "Roxanne", yang menceritakan seorang pria yang jatuh cinta pada seorang pelacur.

"Roxanne" lahir terinspirasi oleh para pelacur yang mangkal dekat hotel kumuh tempat Sting dan personal The Police menginap di Paris pada Oktober 1978 saat mereka tampil di Klub Nashville.

Judul lagu tersebut diambil dari nama tokoh dalam drama "Cyrano de Bergerac", seperti yang tertulis di sebuah poster tua yang tergantung di lobi hotel.

Dari 21 lagu yang ditampilkan, sebagian besar sudah akrab di telinga para penggemar Sting dan The Police, diantaranya "Englishman In New York", "Fields of Gold", "Message In The Bottle", "Shape Of My Heart", "Every Breath You Take" dan "De Do Do Do, De Da Da Da"....

Secara keseluruhan, Sting berhasil memuaskan kerinduan para penggemar setianya yang sudah menunggu 18 tahun sejak kedatangannya yang pertama pada 1994.

Sama saat akan mengawali konser, Sting pun tidak banyak berkomentar saat mengakhiri penampilannya dan hanya berucap "Selamat malam, terima kasih" usai mempersembahkan lagu terakhir, "Fragile".

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement