REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Para pemilih mulai memberikan suara pada pemilihan umum di Jepang, Ahad (16/12). Pemilihan umum ini mungkin akan mengembalikan partai konservatif ke tampuk pemerintahan setelah tiga tahun malang melintang.
Tempat pemungutan suara (TPS) dibuka pada pukul 07.00 waktu setempat di seluruh negeri untuk pemilihan majelis rendah. Sementara, hasil akhir pemilihan umum Jepang, akan diumumkan pada pukul 20.00 waktu setempat.
Dalam pemiliha ini, partai-partai besar berlomba untuk berebut kursi perdana menteri. Banyak pengamat berpendapat, Perdana Menteri Yoshihiko Noda diperkirakan akan mengalami kekalahan. Sehingga kendali kekuasaan akan dipegang oleh mantan perdana menteri Shinzo Abe dari Partai Demokrat Liberal (LDP).
Shinzo sendiri terkenal dengan kebijakan luar negerinya yang sangat keras. Hal ini pernah ditunjukkannya ketika menyikapi ketegangan yang meningkat antara Jepang dan Cina akibat sengketa kepemilikan sejumlah pulau di Laut Cina Timur.
Abe pernah bertugas singkat sebagai perdana menteri pada 2006-2007. Pengamat menilai, Abe menutup masa jabatannya yang hanya setahun ini dengan memalukan. Dia dianggap tidak mampu mengatasi kelesuan ekonomi Jepang dan deflasi yang telah diderita negara itu selama bertahun-tahun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika