REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Lima tahun lalu, atau tepatnya 17 Desember 2007, menjadi puncak karier Ricardo Kaka. Pada musim 2006/2007, Kaka yang saat itu masih berseragam AC Milan didaulat sebagai pemain terbaik dunia FIFA.
Di tahun yang sama, FIFA menetapkan Marta sebagai pemain terbaik wanita. Marta adalah pemain Brasil yang membela klub Swedia, Umea Ika. Penetapan Kaka dan Marta membuat Brasil mencatatkan sejarah baru sebagai negara yang pertama kali dan satu-satunya yang berhasil mengawinkan dua penghargaan bergengsi tersebut.
Terpilihnya Kaka tidak terlepas dari penampilan rancaknya bersama Milan. Bersama I Rossoneri, Kaka sukses merebut gelar Liga Champions musim 2006-2007. Ia juga tercatat sebagai top skorer liga Champions dengan 10 gol dalam kompetisi tersebut.
Sementara Marta sukses memberikan dua gelar bagi klubnya, Liga dan Piala Swedia pada musim 2006-2007. Bagi Marta, penghargaan 2007 merupakan gelar kedua, setelah setahun sebelumnya juga meraih gelar serupa. Bahkan ia meraih gelar pemain terbaik FIFA wanita lima tahun beruntun (2006, 2007, 2008, 2009, dan 2010).
Hebatnya, pada tahun yang sama, FIFA juga menganugerahkan penghargaan kepada legenda Brasil, Pele. Si Mutiara Hitam terpilih sebagai FIFA Presidential Award, sebuah penghargaan lifetime achievment bagi seseorang yang sangat berpengaruh bagi perkembangan dunia sepak bola. Dengan raihan itu pula, Negeri Sama memegang hattrick gelar pada satu tahun.