REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Indonesia kembali meringkus seorang terduga teroris. Pria berinisial AZ ditangkap di Desa Gemuruh, Purbalingga, Jawa Tengah, Ahad (16/12) sekitar pukul 05.30 WIB.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Suhardi Alius membenarkan peristiwa tertangkapnya AZ. Kepolisian mengaku belum bisa memberikan informasi lengkap mengenai AZ. Namun, ia diduga kuat terkait dengan kelompok Farhan.
Farhan merupakan salah satu dari dua terduga teroris yang tewas saat penyergapan di Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (31/8). Dalam baku tembak itu, satu anggota Densus 88 Bripda Suherman juga tewas akibat tertembak di bagian perut.
Farhan diduga kuat terkait dengan sejumlah aksi teror yang terjadi di Solo sebelumnya, seperti insiden penembakan di Pos Polisi Singosaren, Solo, Jawa Tengah, (30/8/) malam yang mengakibatlkan seorang polisi tewas dan juga pelemparan granat ke pos polisi.
"Sekarang sedang dalam pengembangan," ujar Suhardi saat dihubungi Republika, Ahad (16/12).
Kepala Biro Penerangan Mayarakat Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar sebelumnya mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan terhadap Bayu, salah satu teroris Solo yang tertangkap, terungkap Farhan adalah pimpinan dalam kelompok ini. Ia merupakan anak tiri dari Abu Omar, pimpinan kelompok Abu Omar.