Ahad 16 Dec 2012 16:40 WIB

Hasil Referendum: Rakyat Mesir Dukung Mursi

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: A.Syalaby Ichsan
Warga Mesir pendukung Presiden Muhammad Mursi memberikan dukungannya dalam aksi unjuk rasa di Rabaa El Adaweya di Kairo, Ahad (9/12). (Reuters/Amr Abdallah Dalsh)
Warga Mesir pendukung Presiden Muhammad Mursi memberikan dukungannya dalam aksi unjuk rasa di Rabaa El Adaweya di Kairo, Ahad (9/12). (Reuters/Amr Abdallah Dalsh)

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Pemungutan suara pemilihan umum (pemilu) referendum konstitusi di Mesir hari pertama, Sabtu (15/12) telah berakhir. Kelompok pendukung pemerintah, Ikhwanul Muslimin (IM) mengklaim pemilih menyetujui referendum.

 

Hasil lengkap referendum akan dirilis setelah referendum putaran kedua digelar. Hasil resmi referendum konstitusi tidak akan dirilis sampai putaran kedua referendum Sabtu (22/12) selesai digelar. 

 

"Referendum adalah 56,5 persen untuk suara 'ya'," klaim seorang pejabat senior pengoperasian pengawasan pemungutan suara Partai Keadilan dan Kebebasan (FJP) Ikhwanul Muslimin seperti dilansir dari Al Jazeera, Ahad (16/12). 

Perwakilan FJP telah memposting hasil di 10 provinsi di tempat pemungutan suara (TPS) di mana referendum diadakan. 

Pejabat yang menolak menyebutkan namanya ini mengatakan penghitungan itu berdasarkan penghitungan dari lebih dari 99 persen tempat pemungutan suara dalam putaran ini.

Mesir memiliki 51 juta pemilih, separuhnya seharusnya memberikan suara mereka, Sabtu (5/12) kemarin di 10 provinsi, dan sisanya minggu depan.

Untuk meluluskan referendum konstitusi ini,  konstitusi harus disetujui oleh lebih dari 50 persen dari pemilih yang memberikan suara. Dengan kata lain, sedikit lebih dari separuh pemilih Mesir yakni 51 juta warga yang memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam putaran pertama.

 

Pemungutan suara itu umumnya berlangsung damai, antrean panjang terjadi di Kairo dan kota-kota lain dimana tempat pemungutan suara digelar. Lama pemungutan suara diperpanjang selama beberapa jam, yang memungkinkan orang-orang dalam antrian untuk memberikan suara mereka.

Meski demikian, jalannya pemungutan suara sempat tersendat lantaran banyak hakim yang diperlukan untuk mengawasi pemungutan suara tetapi menyatakan boikot.

Untuk menjamin keamanan selama referendum, 120.000 aparat tentara dikerahkan untuk memperkuat 130 ribu petugas polisi. Tidak hanya itu, 6.000 tank dan kendaraan lapis baja untuk melindungi tempat pemungutan suara dan bangunan pemerintah lainnya.

Pendukung presiden Mesir, Mohammed Mursi mengatakan, konstitusi akan membantu mengakhiri ketidakstabilan politik yang telah mengguncang Mesir sejak mantan presiden Mesir Hosni Mubarak digulingkan. Ulama dari masjid membela konstitusi sebagai dokumen yang juara Islam.

"Para syekh (pengkhotbah) mengatakan kepada kita untuk mengatakan 'ya' dan saya telah membaca konstitusi dan saya menyukainya," kata seorang pemilih Adel Imam (53 tahun) saat dia antre untuk memberikan suara di Kairo pada hari Sabtu.

 

 

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement