REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Partai Liberal Demokrat (LDP) kembali berkuasa menyusul kemenangan besar dalam pemilihan umum, Ahad (16/12) di Jepang, membentuk panggung bagi Shintaro Abe untuk melanjutkan jabatan perdana menteri dan mengejar penguatan pertahanan dan kebijakan energi nuklir konservatif.
Kemenangan LDP setelah tiga tahun berada di oposisi mengakhiri pemerintah yang dipimpin oleh Partai Demokrat Jepang (DPJ) Perdana Menteri Yoshihiko Noda. Kemenangan itu menggiring pemerintahan baru dipimpin oleh Ketua LDP, Shintaro Abe.
Shintaro juga telah berbicara keras terhadap Cina dan menyerukan pelonggaran moneter secara radikal. untuk menopang perekonomian yang lama terpukul oleh deflasi dan penguatan mata uang yen.
DPJ, yang telah mencetak kemenangan telak dalam pemilihan majelis rendah pada 2009 dan menyingkirkan LDP dari kekuasaan untuk kedua kalinya dalam sejarah, menerima teguran keras dari pemilih atas kegagalannya untuk menepati dengan baik janji-janji kampanye dan memenuhi harapan perubahan dalam politik.
Pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Jepang berakhir Senin (17/12) pagi pada saat Partai Liberal Demokrat (LDP) dan sekutunya menjamin perolehan mayoritas 325 kursi dalam pemilihan umum yang digelar Ahad. Menurut laporan Kyodo, LDP dipimpin oleh Shinzo Abe meraih 294 kursi di majelis rendah dan Partai Komeito Baru, sekutunya, memenangkan 31 kursi, menurut siaran Jepang NHK.
Partai Demokrat Jepang (DPJ) Perdana Menteri Yoshihiko Noda hanya meraih 57 kursi. Kekalahan menakjubkan yang membuat Noda mengundurkan diri dari kursi kepresidenan DPJ. Abe diharapkan menjadi perdana menteri baru Jepang untuk menggantikan Yoshihiko Noda dan ia akan membentuk pemerintahan koalisi dengan Partai Komeito Baru.