REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang yang baru, Shinzo Abe memperingatkan Cina atas sengketa kepemilikan pulau tak berpenghuni di Laut Cina Selatan. Pernyataan itu dilontarkan hanya beberapa jam setelah kemenangan Partai Demokrat Liberal.
"Cina menantang fakta bahwa pulau itu adalah wilayah yang melekat Jepang," kata Shintaro Abe seperti dikutip news.sky, Senin (17/12).
Abe mengatakan pihaknya akan menghentikan tantangan itu. "Kami tidak bermaksud memperburuk hubungan antara Jepang dan Cina, " ungkapnya.
Hasil pemilu Jepang menyisakan permasalahan yang dramatis. Partai Demokrat Jepang yang dipimpin Yoshihiko Noda kalah dan hanya memenangkan 57 kursi, turun dari 230 kursi pada pemilihan sebelumnya. Partai Demokrat Liberal (LDP) memenangkan hingga 294 kursi, naik dari 118 kursi.
Gabungan dengan Partai Komeito Baru, mitra koalisinya, LDP memiliki dua pertiga mayoritas dari total 480 kursi di majelis rendah, cukup untuk mengambil alih majelis tinggi yang tidak dikontrol partai manapun.
Abe (58 tahun) telah menjabat sebagai perdana menteri selama satu tahun antara 2006-2007. Kemenangan Partai LDP diharapkan publik Jepang dapat menghasilkan kebijakan pemerintah yang lebih keras terhadap sengketa wilayah dengan Cina.