Selasa 18 Dec 2012 10:29 WIB

Guyana, Rumah Nyaman Bagi Muslim (2)

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Chairul Akhmad
Muslim Guyana saat melaksanakan Shalat Idul Fitri.
Foto: people.duke.edu
Muslim Guyana saat melaksanakan Shalat Idul Fitri.

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam Festival Islam, beragam aktivitas keagamaan digelar. Mereka juga mengundang tokoh-tokoh Muslim dari luar negeri.

Dr Sabeel, yang datang bersama dua tokoh asal Kanada, begitu terkesan. "Ini membuktikan, Islam sedang menuju era baru di kawasan Amerika Selatan," katanya.

Bagi Muslim Guyana, Islam menjadi solusi atas setiap permasalahan. Islam juga menjadi acuan dalam membina kerukunan dan toleransi antarumat beragama.  

Hubungan Muslim dan non-Muslim di negeri ini sangat baik. Mereka saling menghormati. Bukan hal aneh, orang non-Muslim menghadiri acara keislaman. 

Raymond Chickrie dalam tulisannya berjudul ''Muslim in Guyana, The South Asian Connection'' menyatakan, Islam memang sedang tumbuh pesat di Guyana maupun negara-negara lain di kawasan tersebut.

Eksistensi  Islam di Guyana juga membuat bangga ketua Islamic Circle of North America Profesor Zahid Bukhari. ''Ini indikator bahwa Islam semakin berkembang di dunia,'' ujar Raymond.

Republik Guyana saat ini menjadi rumah nyaman bagi sekitar 75 ribu Muslim. Islam telah lama ada di negeri ini, tepatnya sejak abad ke-17. Pembawa ajaran Islam ke sana adalah para buruh yang didatangkan dari Asia Selatan, seperti India, Pakistan, dan Afghanistan. Nah, komunitas Muslim di Guyana saat ini merupakan keturunan dari para budak tersebut.

Saat ini, terdapat beberapa organisasi Islam di Guyana. Kelompok yang aktif menyuarakan Islam tersebut, di antaranya, Organisasi Pusat Islam Guyana (CIOG), Organisasi Pemuda Muslim (MYO), Serikat Sad'r Islamic Anjuman Guyana (GUSIA), Jama'ah Tabligh, kelompok Salafi, dan Perserikatan Islam Guyana (GIT).

Dari beragam kelompok tersebut, GIT merupakan organisasi terbesar dan memiliki pengaruh yang besar pula di Guyana.

Pemerintah setempat juga memperbolehkan kaum Muslim untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Bahkan, pemerintah menetapkan dua hari raya itu sebagai hari libur nasional. Untuk beribadah pun, kaum Muslimin tak perlu khawatir. Sebab, masjid bertebaran di banyak tempat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement