Selasa 18 Dec 2012 10:45 WIB

Gedung Putih Belum Miliki Agenda Khusus Soal Kekerasan Senjata

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Gedung Putih, Senin (17/12) menyatakan sejauh ini 'tidak memiliki agenda khusus' untuk mengumumkan pencegahan penembakan massal, saat di kalangan Demokrat dan media menuntut aksi nyata memperketat kontrol senjata.

Presiden Barack Obama menjanjikan para keluarga korban pada Ahad (18/12) untuk 26 orang tewas, yang sebagian besar anak-anak, di Connecticut, bahwa ia akan menggunakan kekuasaannya untuk mencoba menghentikan serangan pembunuhan massal.

Namun Gedung Putih menyatakan mereka belum membuat kerangka pendekatan. Dalam pernyataan disebutkan pula Presiden Obama akan terlibat dalam isu itu dalam pekan-pekan ke depan. Saat Amerika mencoba memproses kengerian dan keguncangan akibat penembakan Newtown.

"Saya tak memiliki serangkaian proposal untuk dipresentasikan kepada anda," ujar juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, saat didesak wartawan untuk menjelaskan apa yang dimaksudkan Presiden dalam pertemuan dengan keluarga korban terbunuh.

"Saya tak memiliki agenda khusus untuk diumumkan kepada anda hari ini. Saya secara sederhana menyatakan bahwa Presiden malam lalu tersentuh akan bergerak dalam beberapa pekan ke depan. Saya akan menunggu hingga ia melakukan rencana itu," imbuhnya lagi seperti dikutip AFP, Selasa (18/12)

Carney juga mengatakan Obama masih mendukung perpanjangan larangan penjualan senapan serbu yang dikeluarkan Kongres pada 2004. Dalam larangan itu, jenis senjata bisa pula mencakup rifle semiotomatis yang digunakan pelaku penembakan, Adam Lanza di Newton.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement