REPUBLIKA.CO.ID, Palu -- Masyarakat di perbatasan Kabupaten Sigi dan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah meminta pemerintah membuka akses jalan agar bisa dilalui mobil untuk memudahkan pemasaran hasil pertanian dan perkebunan.
Selama ini, warga kesulitan memasok berbagai kebutuhan sehari-hari dan menjual hasil kebun seperti kakao dan kopi karena belum tersedia akses jalan memadai. Marthen, warga Desa Manggalapi, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Selasa (18/12) mengungkapkan, selama ini masyarakat di desanya hanya bisa berbelanja atau menjual hasil pertanian dengan menggunakan sepeda motor.
Sebenarnya akses jalan dari Manggalapi menuju Sausu sudah dapat dilalui kendaraan roda empat tapi kondisi yang rusak berat membuat jalanan hanya bisa dilalui mobil jenis jeep.
Bahkan, akses jalan dari Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo sampai Desa Manggalapi sama sekali belum ada jalan mobil. Jalan yang ada hanya jalan setapak yang hanya bisa dilewati dengan sepeda motor."Itupun tidak semua sepeda motor. Hanya sepeda motor yang sudah dirancang khusus," kata Marthen.
Selain akses jalan, masyarakat juga membutuhkan listrik. Selama ini mereka hanya menggunakan lentera untuk penerangan rumah malam hari.
Ada juga warga yang menggunakan penerangan dari mesin generator listrik tapi biaya operasionalnya cukup besar karena menggunakan solar.Mereka sangat berharap ada perhatian dari pemerintah pusat dan daerah untuk membuka akses jalan yang memadai agar masyarakat terbebas dari keterisolasian.