REPUBLIKA.CO.ID, SURIAH -- Setelah aksi penembakan pesawat tempur Suriah terhadap kamp pengungsi Palestina di Yarmuk, Ahad (16/12) kemarin, para pejuang oposisi Suriah mengambil kontrol penuh terhadap kamp pengungsian tersebut, Senin (17/12). Langkah itu dilakukan pasukan oposisi untuk melindungi para pengungsi Palestina dari serangan lanjutan dari militer Suriah.
"Semua kamp berada di bawah kendali Pasukan (oposisi) pembebasan Suriah," kata seorang aktivis Palestina yang menjadi relawan di kamp pengungsi Yarmouk, seperti dilansir Alarabiya, Selasa (18/12).
Lebih lanjut, pemuda yang tak bersedia menyebutkan namanya mengatakan serangan Militer Suriah telah berhenti. Militer Suriah yang menyerang mereka sudah mundur untuk bergabung dengan pasukan induk mereka di pinggiran utara kamp.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, juga menyatakan permohonannya agar militer Suriah menghentikan serangan mereka ke kamp pengungsi yang ditempati rakyatnya di Yarmouk. Serangan yang menewaskan sedikitnya 25 orang pengungsi Palestina dinilai Abbas sebagai tindakan biadab dengan membunuh orang-orang tak bersalah dan sama sekali tak terlibat dalam konflik Suriah.
Abbas bahkan mengutuk Damaskus atas serangan tersebut "Kami mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik Suriah ini untuk menahan diri terhadap tindakan yang dapat merugikan orang-orang kami di kamp pengungsian Yarmouk. Jangan menyeret mereka ke pertempuran anda." Ungkap Abbas.