REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai masyarakat Indonesia masih belum menjadi masyarakat dengan keberadaban yang tinggi.
Hal ini bisa dilihat dari masih banyaknya ditemukan aksi kekerasan di tengah masyarakat. Ia mengatakan masyarakat yang baik ditandai oleh budaya dan karakter anti kekerasan.
“Kalau diantara kita mudah melakukan aksi kekerasan, main hakim sendiri, maka secara fisik kita belum menjadi good society. Belum menjadi masyarakat yang keberadaban tinggi,” katanya saat menghadiri acara puncak hari ibu, Selasa (18/12).
Ia mengatakan, untuk menciptakan suasana saling menghormati, saling menghargai, dan saling menyayangi tidaklah mudah. Apalagi Indonesia adalah nrgara yang majemuk.
Tak hanya itu, presiden juga menginginkan agar masyarakat tetap menjaga jati diri kebangsaan, nilai lokal, budaya daerah yang menjadi kebanggaan. “Jangan sampai itu tercerabut karena globalisasi,” katanya.
Menurutnya, banyak diantara masyarkat Indonesia yang cenderung menjadi materialistis dan hidup dalam hedonistis yang berlebihan. Ia meminta agar masyarakat Indonesia tidak mengagung-agungkan identitas global dan justru melupakan jati diri bangsa sendiri.