REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Presiden Irak, Jalal Talabani terkena serangan stroke, Selasa (18/12).
Tim medis kepresidenan di Kota Baghdad dilaporkan masih berusaha menstabilkan kondisi Talabani. Juru Bicara Perdana Menteri, Ali al-Moussawi mengatakan kepada The Associated Press, Perdana Menteri Nouri al-Maliki telah berada di rumah sakit dimana presiden dirawat.
AP melaporkan, Tim dokter Kepresidenan belum bisa memutuskan apakah Talabani akan diobati di Baghdad, atau diterbangkan ke negara lain untuk mendapatkan perawatan yang lebih memadai. Al-Moussawi belum dapat memberikan keterangan rinci mengenai hal ini.
Sebelumnya, kantor kepresidenan mengatakan Talabani dilarikan ke rumah sakit karena menunjukkan gejala kelelahan, Senin (17/12) waktu setempat. Di hari yang sama, kantor kabinet Irak mengatakan presiden pingsan dan tidak sadarkan diri.
Talabani merupakan figur unik pemersatu bangsa Irak. Selama ini ia secara aktif terlibat dalam mediasi antara pemerintah dengan etnis minoritas Kurdi.
Sebagai seorang Kurdi, ia tidak ingin konflik antara berbagai etnis Kurdi dengan pemerintah pusat terus berlanjut.
Bulan lalu, kedua pihak setuju memindahkan pasukan di sepanjang wilayah konflik milik suku Kurdi. Talabani juga berhasil membuat kesepakatan agar kedua pihak menarik pasukan dari wilayah itu pekan lalu.