REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Memasuki penghujung tahun, pedagang terompet musiman di Makassar mulai marak. Para pedagang musiman itu menjajakan barang dagangannya dengan berbagai ukuran dan bentuk.
"Setiap menjelang Natal dan tahun baru, saya menjual terompet yang dibuat sendiri," kata salah seorang penjual terompet Baharuddin di Jalan Masjid Raya, Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, untuk berjualan terompet ia menyediakan modal awal sebesar Rp 250 ribu. Sementara keuntungan yang diperoleh minimal Rp 50 ribu per hari dalam kondisi normal.
Sedang pada saat hari H, lanjut dia, keuntungan dapat mencapai Rp 200 ribu - Rp 300 ribu. Hal senada dikemukakan pedagang terompet musiman di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar Sumaenah.
Menurut ibu dua orang anak ini, meskipun terompet yang dijualnya bukan buatan sendiri, namun dari setiap penjualan terompet mendapatkan keuntungan rata-rata Rp 2.500.
"Kalau dalam sehari terjual 10 terompet, maka bisa mendapatkan Rp 25 ribu. Lumayan untuk membeli lauk," kata perempuan yang sudah ditinggal suaminya dua tahun silam.
Mengenai harga terompet tersebut, lanjut dia, harganya bervariasi mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu per buah. Hal itu tergantung dari bahan dan modelnya.
Dia mengatakan, kalau hanya menggunakan bahan karton dijual lebih murah dibandingkan yang terbuat dari bahan campuran plastik dan karton. Namun yang umum diminati anak-anak adalah dari bahan karton yang memiliki hiasan berwarna-warni.