REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Rakyat (PKR), Saifudin Nasution Ismail mengaku angkat topi kepada Presiden ketiga RI, BJ Habibie.
Sebab, Habibie dinilainya sebagai pemimpin yang mampu membuat negara Barat bimbang. Alasannya tak lain karena Habibie berhasil memacu perkembangan teknologi, khususnya industri pesawat terbang Indonesia lewat IPTN.
"Kejayaan beliau ini menyebabkan negara Barat bimbang akan kemungkinan Indonesia di satu hari nanti bisa menghasilkan jet pejuang dan kelengkapan perang yang lain," kata dalam opini di The Malaysian Insider, Selasa (18/12).
Karena ketakutan dengan masa depan Indonesia, ujar Saifudin menganalisa, syarat yang diajukan Dana Monter Internasional (IMF) kepada Indonesia, adalah melarang IPTN membuat pinjaman untuk dana riset dan pengembangan pesawat.
Prestasi Habibie itu membuat Saifudin menilai tudingan mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainuddin Maidin kepada BJ Habibie yang menjadi pengkhianat bangsa dan Presiden kedua RI, Soeharto, tak berdasar. (baca: Politisi Malaysia: Habibie tak Pernah Khianati Soeharto).
"Beliau (Habibie) tidak pernah menjadi gunting dalam lipatan Soeharto," kata Saifudin.
"Sebaliknya," lanjut Saifudin, "beliaulah pendukung utama yang memacu perkembangan teknologi, khususnya Industri Pesawat Terbang Indonesia (IPTN)." (baca: Zainuddin Maidin Cemburu pada Habibie).