REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Arema Indonesia membuka lowongan bagi pemain yang akan mengisi posisi gelandang yang selama ini menjadi titik lemah tim . Kelemahan itu membuat klub gagal meraih hasil maksimal di dua turnamen pramusim.
Pelatih Arema Indonesiam Rahmad Darmawan, Rabu, mengakui lini tengah Arema masih cukup mudah diterobos tim lawan dan tidak ada pengatur ritme serangan maupun permainan yang bisa memanjakan penyerang untuk membobol gawang lawan.
"Arema masih membutuhkan gelandang yang bisa memberikan banyak umpan bagi penyerang (striker) maupun lainnya agar bisa dengan leluasa menjebol gawang lawan," tegasnya.
Stok gelandang yang dimiliki Arema Indonesia saat ini di antaranya adalah I Gede Sukadana, Egi Melgiansyah dan Joko Sasongko. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan stok penyerang yang justru berlimpah.
Sebut saja kapten tim Keith Kayamba Gumbs, Greg Nwokolo, Christian Gonzales, Sunarto, Qischil Gandurumminny serta Alberto Goncalves.
Karena stok pemain tengah minim itu, pengatur serangan dan suplai bola ke depan juga terbatas bahkan pemain depan harus berjuang mencari bola sendiri untuk menjebol gawang lawan.
Rahmad Darmawan juga mengatakan, kelemahan lini tengah Arema terlihat nyata ketika meladeni Sriwijaya FC pada semifinal Inter Island Cup (IIC) di Stadion Manahan, Solo, Ahad (16/12).
"Lini depan kita memang kekurangan suplai bola, sehingga para penyerang harus kerja keras mencari bola sendiri hingga ke belakang," ujarnya.
Menanggapi keinginan pelatih untuk menambah stok pemain belakang tersebut, General Manajer Arema Ruddy Widodo mengatakan, masih menunggu menunggu permintaan pelatih agar manajemen tidak sampai salah pilih pemain.
Arema Indonesia dua kali gagal meraih gelar juara dalam laga pramusim, yakni di ajang Trofeo Persija dan IIC 2012, padahal pelatih dan manajemen memasang target juara.