REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Suriah dinyatakan memiliki tingkat persenjataan kimia yang sama dengan senjata nuklir Israel.
Mantan Kepala Program Senjata Kimia Suriah, Mayor Jenderal Adnan Sillu mengatakan pemerintah Suriah menyimpan senjata kimia di kota-kota tertentu yang dilanda perang. Dia menyoroti gudang kimia di Kota Homs dan senjata yang juga disimpan di pusat penelitian ilmiah di Aleppo.
"Senjata kimia Suriah telah mencapai tingkat yang sama dengan senjata nulklir Israel, " kata dia seperti dikutip mengklaim Al-Arabiya, Rabu (19/12).
Israel diyakini memiliki senjata nuklir terbesar di dunia. Sillu, yang pernah memimpin program pelatihan senjata kimia mengatakan situs penyimpanan gas mustard dan gas saraf yang seharusnya dijaga ribuan tentara suriah dapat dengan mudah dikuasai.
"Mungkin orang dari angkatan pembebasan Suriah atau kelompok ekstrimis bisa menguasai semua itu, " kata dia.
Baru-baru ini, pasukan penjaga perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan mengatakan mereka mempersiapkan diri menghadapi penggunaan senjata kimia oleh Damaskus. Senjata kimia itu bisa jadi digunakan dalam konflik rezim Suriah dan oposisi.
Sementara itu, Duta Besar PBB, Bashar Jaafari mengatakan kepada pemimpin PBB melalui surat bahwa oposisi mungkin menggunakan senjata kimia pada warga sipil. Mereka mencoba menyalahkan rezim Presiden Assad.
Pentagon telah menyusun rencana untuk merespon skenario yang mungkin melibatkan senjata kimia Suriah. Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta telah mengunjungi Pangkalan Udara Incirlik di Turki, sekitar 60 kilometer dari perbatasan Suriah.
Menurut Washington Post, kunjungan itu menyoroti kekhawatiran AS pada penggunaan senjata pemusnah massal di Suriah yang bisa jatuh ke tangan kelompok ekstrimis atau faksi yang tidak terkendali lainnya.