REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengaku baru mengetahui adanya kabar pemain asing Persewangi Banyuwangi Moukwelle Ebanga Sylvain yang terlunta-lunta akibat gajinya selama sembilan bulan belum dibayarkan klub.
Moukwelle kini tergolek lemas karena terkena sakit typus. Pemain tengah asal Prancis itu tak mampu berobat ke rumah sakit dan hanya sanggup berobat jalan di puskesmas. Ironisnya, biaya perobatan dirinya pun hanya bertumpu pada sumbangan fans Persewangi.
Mengetahui hal itu, Djohar mengaku terkejut. "Pemain klub apa dia?," tanya Djohar kepada Republika di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/12).
Terkait permasalahan penunggakan gaji pemain, Djohar mengatakan kondisi tersebut terjadi lantaran adanya konflik dualisme yang selama ini terjadi. Konflik itu membuat klub kesulitan mendapatkan sponsor sehingga akhirnya mengalami krisis keuangan.
"Ini akibat konflik. Sponsor tidak mau masuk ke suatu klub. Akhirnya pemain pun yang jadi korban," ungkapnya.
Untuk itu, Djohar berjanji akan bertindak lebih tegas ke depannya. Ia tak ingin permasalahan penunggakan gaji kembali terjadi di kompetisi musim depan.
Langkah yang akan diambil, jelas Djohar, PSSI tidak akan mengikutsertakan klub di kompetisi musim depan apabila masih bermasalah dengan pendanaan, termasuk pengunggakan gaji pemain.
"Klub yang bermasalah tidak akan diikutkan kompetisi. Kami akan melakukan verifikasi ulang," tegas Djohar.
Terkait nasib Moukwelle, Djohar mendesak Persewangi untuk segera melunaskan hak para pemainnya. Meski begitu, Djohar belum mau menyatakan untuk memberikan bantuan secara langsung kepada Moukwelle atau tidak.
"Kita akan mendesak Persewangi. Masalah bantuan dana, PSSI sebelumnya juga selalu memberikan bantuan, termasuk untuk Diego Mendieta," katanya.