REPUBLIKA.CO.ID, Setelah lengsernya Hosni Mubarak, kini tongkat kepemimpinan Mesir jatuh ke tangan Presiden Muhammad Mursi. Pengamat Timur Tengah, Smith Alhadar, memprediksi bakal seperti apa Mesir di bawah kepemimpinan baru Mursi. "Tentu saja terlihat jelas adanya perubahan signifikan di Mesir ketika dipimpin Mubarak hingga akhirnya jatuh ke tangan Mursi." kata dia.
Karena bersekutu dengan AS, Mubarak manut dan mau didikte oleh pemerintah negeri Paman Sam itu. Sedangkan, Mursi yang berpandangan Islamiah tetap terbuka kepada AS, tapi tidak mau didikte karena ingin independent.
Disampaikan Smith, Mursi itu besar di negara Barat (AS), dia memiliki gelar Ph.D dari University of Southern California. Mursi memiliki wawasan yang luas dan berintelektual, seroang sosok sekuler tapi penganut Ikhwanul Muslimin. Meski anggota Ikhwanul Muslimin, dia tidak berada di garis keras.
Mursi adalah seorang yang moderat. Saya kira dalam kepemimpinannya, Mursi akan menampilkan akrobatik politik yang menghibur sekutunya, tapi di saat yang bersamaan tidak ingin mengecewakan oposisinya, kata Smith. Termasuk juga berupaya tidak mengecewakan AS.
Memimpin tonggak kepemimpinan baru di Mesir, Mursi dalam sesi wawancara dengan majalah TIME mengatakan tahun 2012 merupakan tahun bersejarah bagi rakyat Mesir. “Tahun 2012 adalah tahun terbaik bagi Mesir dalam hidup dan sejarah mereka,” kata presiden pertama Mesir dari kalangan sipil ini.
Menurut Mursi, rakyat Mesir selama ini hidup dalam penderitaan, tapi sekarang seperti adanya kelahiran baru. Bukan suatu hal yang mudah, terutama jika itu menyangkut kelahiran bangsa, ungkapnya.