REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Partai Demokrat lagi-lagi menelan kekalahan dalam pemilukada. Setelah Pemilukada DKI Jakarta, partai tersebut pun harus bertekuk lutut saat calonnya di pemilukada Bekasi juga mengalami hal yang sama.
Ketua Divisi Komunikasi Publik eGde Pasek Suardika mengatakan hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar dalam kompetisi. Kekalahan itu juga tidak menjadi parameter Partai Demokrat perihal ketidakpuasan publik terhadap partai tersebut.
Menurutnya, Partai Demokrat masih memenangkan pemilukada di beberapa daerah. Namun, ia mengatakan hasil dari beberapa pemilukada akan dijadikan bahan evaluasi ke depan. “Kita evaluasi keseluruhan. Namanya kompetisi ada menang dan kalah. Jadi seorang demokrat itu harus siap menang dan kalah,” katanya, Rabu (19/12).
Ia mengatakan kekalahan di Bekasi tidak lantas menjadi tolok ukur untuk pesta demokrasi di daerah lain, apalagi jelang pilpres mendatang. Menurutnya, pemilukada itu lebih menekankan pada pertarungan figur atau sosok ketimbang pertarungan antar partai.
“Jadi, pemilukada itu bukan partai lawan partai tapi figur lawan figur. Partai hanya menjadi kendaraan bagi figur tersebut. Banyak faktorlah kenapa pemilukada bisa menang atau kalah,” katanya.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil Quick count, pemilukada Bekasi dimenangkan oleh incumbent pasangan nomor urut 4, Rahmat Effendi - Ahmad Syaikhu yang diusung partai Golkar, PKS dan Hanura dengan perolehan suara sebesar 43 persen. Sedangkan pasangan yang diusung Partai Demokrat Awing Asmawi-Andi Zabidi hanya mendapat 5,2 persen suara.