REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Para penculik Suriah atas dua warga Rusia dan seorang warga negara Italia menuntut uang tebusan sebesar lebih dari 700.000 dolar AS untuk pembebasan mereka, kata harian Kommersant, Kamis (19/12).
Dua Rusia dan seorang warga Italia itu diculik pada 17 Desember di dekat kota pelabuhan barat Suriah Latakia saat mereka bepergian di sepanjang jalan raya Tartus-Homs.
"Satu sumber diplomatik di Moskow mengatakan kepada Kommersant bahwa jumlah uang untuk pembebasan mereka itu adalah 50 juta Pound Suriah (lebih dari 700.000 dolar AS)," kata harian itu.
Kementerian Luar Negeri Rusia pada Selasa mengeluarkan pernyataan mengidentifikasi warga Rusia itu adalah V. Gorelov dan Abdessattar Khassun, yang juga memegang paspor Suriah, dan menegaskan bahwa warga Italia tersebut adalah Mario Belluomo, yang diculik bersama mereka.
Ketiga orang itu bekerja pada perusahaan baja Hmisho di dekat Homs, kata pernyataan itu. Mereka menambahkan bahwa perusahaan telah menerima permintaan telepon dari orang tak dikenal untuk pembayaran tebusan sebagai syarat bagi pembebasan mereka.
Menurut Kommersant, para sandera diculik oleh salah satu kelompok oposisi Suriah.
Pada Rabu, Haitham al-Maleh, seorang pemimpin terkemuka dari oposisi Suriah di luar negeri, mengatakan dalam satu wawancara dengan Al Jazeera bahwa Rusia menjadi target sah pemberontak Suriah karena Rusia mendukung Presiden Bashar al-Assad.