Kamis 20 Dec 2012 13:08 WIB

Bangsa Maya Ternyata tak Percaya Kiamat, Nah Lho... (Bag-2)

Makam ratu suku maya
Makam ratu suku maya

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Teguh Setiawan/Wartawan Senior Republika

Monumen Six

Segalanya berawal dari keputusan Pemerintah Meksiko membangun pabrik semen di Tabasco, wilayah selatan negeri itu, pada 1960-an. Sebagian areal pabrik adalah situs kuno Maya yang dikenal sebagai El Tortuguero.

Sebagian besar situs telah dijarah penduduk setempat dengan alasan ekonomi, artefak-artefak dicuri dan dijual ke pasar gelap. Sebagian artefak jatuh ke tangan kolektor barang antik, lainnya jatuh ke tangan peneliti.

Yang relatif belum dijarah, mungkin karena sulit, adalah Monumen Six. Saat pembangunan pabrik semen dimulai, Monumen Six digali dan dipindahkan. Saat penggalian dan pemindahan, Monumen Six mengalami kerusakan parah yang membuat para ahli harus menyusunnya kembali.

Monumen Six adalah sekumpulan pictorial glyph yang fungsinya sama dengan hieroglif Mesir kuno. Bangsa Maya menggunakan Monumen Six untuk merekam semua cerita, kejadian, sejarah, dan filsafat kuno. Bangsa Maya dikenal sebagai ras dengan kemampuan observasi astronomi luar biasa.

Glyph atau elemen bertulis pada Monumen Six merekam sebuah zaman—yang oleh bangsa Maya dikenal sebagai zaman Bactuns. Elemen itu juga me nyebutkan bahwa akhir zaman Bactun adalah 2012.

Penemuan ini mengejutkan karena mendukung ramalan ‘akhir zaman’ yang digambarkan dalam kalender panjang Maya yang berakhir 21 Desember 2012. Para pakar mengaitkan temuan ini dengan ramalam astronomi bahwa winter solstice terjadi pada 2012. Saat itu, garis Matahari akan berada sejajar dengan titik tengah galaksi Bima Sakti.

Namun, landasan teori ini sangat lemah, yaitu hanya pada interpretasi angka 13 di dalam elemen bertulis karena penerjemahan secara utuh terhadap seluruh isi Monumen Six hampir tidak mungkin. Upaya sejumlah pakar untuk merekonstruksi Monumen Six menemui jalan buntu sehingga tidak seluruh informasi di dalamnya bisa digali.

Artinya, terlalu banyak spekulasi dalam penerjemahan Monumen Six. Para ilmuwan cenderung menggunakan pendekatan Barat yang mengaitkan angka 13 dengan ketidakberuntungan. Padahal, 13 yang dimaksud dalam glyph adalah periode era Bactun.

Terjemahan lain dari glyph itu menyebutkan kemungkinan munculnya Bolon Yookt’ K’uh, dewa bangsa Maya yang berhubungan dengan perang dan penciptaan.

Guillermo Bernal, arkeolog dari National Autonomous University, Meksiko, mengatakan, ada celah tak terbaca setelah kalimat yang mengabarkan kedatangan Bolon Yookte. Namun, sekali lagi spekulasi, ia yakin sang dewa akan turun dari langit.

Bernal juga mengatakan pihaknya menemukan inskripsi lain yang menyebutkan kalender bangsa Maya tidak berakhir pada 2012, tapi 4772. “Perhitungan kalender panjang (long count) bangsa Maya dimulai pada 3114 sebelum masehi (SM),” ujar Bernal. “Mereka menandai periode setiap 394 tahun dengan nama Baktun. Sedang kan, angka 13 adalah sakral bagi bangsa Maya.”

Seperti kebanyakan para pakar Barat, Bernal yakin Baktun 13 berakhir pada 21 Desember 2012. Namun, katanya, itu bukan merupakan akhir dari kalender Maya.

Seperti Bernal, siapa pun—terutama yang punya imajinasi—bebas menginterpretasi Monumen Six. Berkaitan dengan Bolon Yookte yang turun dari langit, seseorang boleh berimajinasi bahwa bangsa Maya meramalkan akan datangnya makhluk ET dari galaksi lain di jagad raya mahaluas ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement