REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Depok, Zalphinus Irwan mengklaim Depok sudah aman dari isu oplosan daging sapi dan daging babi. Pasalnya, rantai jaringan pengedar daging babi yang ada di Depok sudah tertangkap.
"Depok sebulan yg lalu sudah mengantisipasi. Seluruh tempat yang diindikasikan (ada daging babi yang dioplos -red) sudah disisir dan sudah mendapatkan pelakunya. Dari penjual, pemasok pertama dan pemasok yang kedua," jelas Zalphinus saat ditemui di kantornya, Kamis (20/12).
Menurutnya, Depok mendapatkan pasokan daging babi dari Jakarta Selatan. Pelaku penjual dan pemasok pertama merupakan orang Depok. Sementara, pemasok kedua merupakan warga Jakarta Selatan namun beraktivitas di Depok.
Para pelaku yang ditangkap tersebut dikatakannya mendapat pasokan dari Cipete, Jakarta Selatan. Namun, ia mengaku pelaku jaringan yang tertangkap hanya terhenti di jaringan Depok.
"Sekarang mereka yang pelaku di Depok sudah berhenti beraktivitas. Lapak mereka sudah kosong. Mereka mau bekerja sama dengan kami untuk mengungkap otak pelaku dari peredaran daging babi," tambah Zalphinus.
Zalphinus mengatakan ketiga pelaku pengoplos daging babi dan sapi tersebut sudah diberikan pembinaan.
"Masyarakat harus memastikan pedagang dagingnya. Lebih baik yang dia kenal dan berjualan di tempat tertentu yang sudah ditetapkan. Bagi pedagang jangan bertransaksi di malam hari karena sulit untuk membedakan daging sapi dan daging babi karena sudah dilumuri darah daging sapi," terang Zalphinus.