Kamis 20 Dec 2012 19:55 WIB

TNI AL Ikut Cermati Gejolak di Laut Cina Selatan

Kapal Cina berpatroli di Laut Cina Selatan
Foto: chinasmack.com
Kapal Cina berpatroli di Laut Cina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Soeparno, meminta jajarannya mencermati dinamika laut, khususnya Laut China Selatan. Situasi kawasan itu akhir-akhir ini dapat berpengaruh terhadap perkembangan keamanan maritim di kawasan global dan regional.

Masalah batas wilayah negara yang berpotensi konflik juga perlu dicermati, katanya saat memberikan pengarahan dalam forum Exit Briefing kepada ratusan Perwira TNI Angkatan Laut se-Jakarta di Markas Komando Armada RI Wilayah Barat (Koarmabar), Jakarta Pusat, Kamis.

Exit Briefing merupakan kegiatan tradisi TNI Angkatan Laut yang digelar guna mendengarkan pengarahan dan penekanan sekaligus permohonan diri Kasal menjelang masa akhir masa jabatannya.

Pada 17 Desember 2012 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara telah melantik Laksamana Madya TNI Marsetio sebagai Kepala Staf Angkatan Laut yang baru menggantikan Laksamana TNI Soeparno.

Upacara serah terima jabatan Kasal akan berlangsung pada 27 Desember 2012 di Dermaga Madura, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya, Jawa Timur, dengan inspektur upacara Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono.

Kasal menekankan, agar TNI Angkatan Laut harus senantiasa siap melaksanakan tugas, fungsi dan peran sesuai dengan dinamika lingkungan strategis yang terjadi. Pembinaan kekuatan dan kemampuan TNI Angkatan Laut diarahkan untuk mewujudkan kesiapan satuan operasional guna mendukung kesiapsiagaan TNI dalam melaksanakan operasi, melalui peningkatan kesiapan Sistem Senjata Armada Terbaru (SSAT).

Pembinaan penggelaran kekuatan TNI Angkatan Laut diarahkan guna mencapai gelar permanen dan penindakan ke daerah-daerah berpotensi konflik dan rawan selektif, khususnya gelar kekuatan di perairan tertentu dalam rangka antisipasi situasi yang berkembang di Laut China Selatan.

"Penggunaan kekuatan yang diimplementasikan dalam bentuk gelar operasi hendaknya memperhatikan efektivitas dan efisiensi operasi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement